Ekonomi Koperasi (Konsep, Aliran, dan Sejarah Koperasi)
Sebelum membahas tentang Konsep, Aliran, dan Sejarah
Koperasi, ada baiknya kita mengetahui terlebih dulu apa arti dari Koperasi.
Koperasi berasal dari kata co-operation yang mempunyai pengertian
tolong menolong satu sama lain atau saling bergandeng tangan dalam bidang ilmu
ekonomi terapan, ilmu sosial, aspek hukum dan pandangan anthropologi, menurut
Enriques. Secara umum pengertian koperasi ialah suatu organisasi atau
suatu bisnis yang didirikan oleh seseorang atau beberapa anggota untuk mencapai
tujuan bersama dan keuntungan bersama yang berdasarkan asas kekeluargaan.
A.
Konsep Koperasi
Konsep koperasi terdiri dari 3 yaitu: konsep
koperasi barat, konsep koperasi sosialis, dan konsep koperasi Negara
berkembang.
1.
Konsep Koperasi
Barat
Koperasi merupakan
organisasi swasta, yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang
mempunyai persamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para
anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi.
2.
Konsep Koperasi
Sosialis
Konsep koperasi sosialis menyatakan bahwa koperasi
direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah, dan di bentuk dengan tujuan
merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional.
3.
Konsep Koperasi
Negara Berkembang
Koperasi sudah berkembang dengan ciri tersendiri,
yaitu dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya.
Perbedaan dengan Konsep Sosialis:
Konsep Sosialis : tujuan koperasi untuk
merasionalkan faktor produksi dari kepemilikan probadi ke pemilikan kolektif
Konsep Negara Berkembang : tujuan koperasi adalah
meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya
B.
Aliran Koperasi
Di
dalam suatu koperasi terdapat berbagai macam aliran koperasi. Aliran koperasi
tersebut terbagi menjadi 3 macam yaitu:
- Aliran Yardstick
Didalam aliran ini pemerintah tidak ikut campur tangan dalam
kegiatan koperasi. Aliran ini pada umumnya dapat dijumpai di negara-negara yang
beridiologi kapitalis atau yang menganut sistem perekonomian liberal. Menurut
aliran ini, koperasi menjadi kekuatan untuk mengimbangi, menetralisir, dan
mengoreksi berbagai masalah yang ditimbulkan sistem kapitalisme. Hubungan
pemerintah dalam aliran ini bersifat netral. Pemerintah tidak melakukan campur
tangan terhadap jatuh bangunnya koperasi di tengah-tengah masyarakat, maju
tidaknya koperasi terletak di tangan anggota koperasi sendiri. Aliran ini
mempunyai pengaruh sangat kuat, terutama dinegara-negara barat dimana industri
berkembang dengan pesat. Seperti di AS, Perancis, Swedia, Denmark, Jerman,
Belanda, dll.
- Aliran Sosialis
Berbanding terbalik dengan Aliran Yardstick, di Aliran
Sosialis ini pemerintah ikut campur tangan dalam kegiatan koperasi. Campur
tangan pemerintah ini menyebabkan hilangnya otonomi koperasi. Menurut aliran
sosialis, koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif dan efisien untuk
mensejahterakan masyarakat. Selain itu juga sebagai alat menyatukan rakyat
dengan organisasi koperasi. Aliran ini dapat dijumpai di Negara Eropa Timur dan
rusia.
- Aliran Persemakmuran(Commonwealth)
Aliran persemakmuran ini sebagai wadah ekonomi rakyat
berkedudukan strategis dan memegang peran utama dalam struktur perekonomian
masyarakat. Hubungan pemerintah dangan koperasi bersifat “Kemitraan
(Partnership)”, dimana pemerintah bertanggung jawab dan berupaya agar iklim
pertumbuhan koperasi tercipta dengan baik. Maka sistem aliran ini sebagai alat
yang paling efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat.
C.
Sejarah Koperasi
Sejarah di koperasi
dibagi menjadi dua yaitu: sejarah lahirnya koperasi dan sejarah perkembangan koperasi
di Indonesia.
1.
Sejarah Lahirnya
Koperasi
·
1844 di Rochdale
Inggris, lahirnya koperasi modern yang berkembang dewasa ini. Th 1852 jumlah
koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit
·
1862 dibentuklah
Pusat Koperasi Pembelian “The Cooperative Whole Sale Society (CWS)
·
1818 – 1888
koperasi berkembang di Jerman dipelopori oleh Ferdinan Lasalle, Fredrich W.
Raiffesen
·
1808 – 1883
koperasi berkembang di Denmark dipelopori oleh Herman Schulze
·
1896 di London
terbentuklah ICA (International Cooperative Alliance) maka koperasi telah
menjadi suatu gerakan internasional
2.
Sejarah
Perkembangan Koperasi di Indonesia
Singkat sejarah adanya koperasi di Indonesia. pada abad ke 20 umumnya
hasil yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang kaya, koperasi
tumbuh dari kalangan rakyat. Ketika menderita dalam keadaan ekonomi yang sulit
dan orang-orang yang hidup dengan ekonomi terbatas, maka dari situlah terdorong
untuk mempersatukan diri untuk meolong dirinya sendiri dan manusia yang lainnya.
Koperasi di Indonesia dikenalkan oleh R. A. Wiriaatmadjadi Purwokerto, Jawa
Tengah pada tahun 1896. pada tanggal 12 Juli 1947. Kongres pertama koperasi
pada saat itu di Tasikmalaya. Tanggal kongres tersebut ditetapkan sebagai Hari
koperasi Indonesia. Secara garis besar ada 2 masa sejarah berkembangnya
koperasi di indonesia, yaitu pada masa penjajahan dan masa kemerdekaan.
Di masa penjajahan,
peranan ekonomi koperasi dimulai dari menolong pegawai kecil seperti
buruh,petani, terus meningkat menjadi menolong koperasi rumah tangga dan
mencoba memajukan koperasi dengan bantuan modal dan koperasi. Setelah bangsa
Indonesia merdeka, pemerintah dan seluruh rakyat segera menata kembali
kehidupan ekonomi. Sesuai dengan tuntutan UUD 1945 pasal 33, perekonomian Indonesia
harus didasrkan pada asas kekeluargaan.
Di masa kemerdekaan,
koperasi bukan lagi sebagai reaksi atas penderitaan akibat penjajahan, koperasi
menjadi usaha bersama untuk memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup yang
didasarkan pada asas kekeluargaan. Hal ini sangat sesuai dengan ciri khas
bangsa Indonesia, yaitu gotong royong.
ahim.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9892/BAB+I.ppt
Komentar
Posting Komentar